Kursus Pageants Contest

Slide4

Kursus Grooming dan Etiket

Slide3

Kepribadian Anda…Sukses Anda….

Hasil survey Stanford Research Institute, Harvard University & Carnegie Foundation menyimpulkan: Bahwa lima belas persen (15 %) dari alasan mengapa seseorang berhasil meraih keberhasilan dalam pekerjaan banyak ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi. Bagaimana yang 85 %? Delapan puluh lima persen dari mereka yang meraih sukses, banyak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai manusia! prestasi seseorang tidak ditentukan oleh faktor pendidikan formal apakah seseorang tersebut sarjana atau bukan sarjana,bukan oleh faktor jenis kelamin apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan, bukan oleh ras apakah mereka itu kulit putih atau kulit hitam, dan juga bukan oleh umur apakah diatas 40 tahun atau dibawah 40 tahun. :

Prestasi seseorang ditentukan oleh kepribadiannya. Bahkan disimpulkan juga bakat yang dibawa sejak lahir hanya berperan sebagai faktor imbuhan saja bagi prestasi seseorang. Kepribadian dan prestasi ibarat flight-attitude yang di-install pada cockpit pesawat terbang. Bila flight attitude menunjukkan kemiringan 45 derajat, maka berarti pesawat miring 45 derajat. Bila kepribadian seseorang tidak positif, maka prestasi yang bersangkutan tidak akan sukses, walau faktor pendukung kesuksesan yang lain dimilikinya. Oleh sebab itu apabila seseorang ingin sukses, tidak ada jalan lain kecuali menimba terus ilmu dan pengetahuan agar wawasannya luas, bekerja terus menerus agar memperoleh pengalaman dan mempertajam keterampilan, berpola pikir dan berpola tindak positif untuk makin menampilkan kepribadian yang positif. Tiga faktor ini yaitu “knowledge, skill and behaviour” oleh Dale Carnegie disebut sebagai faktor keberhasilan seseorang (The Triangle of Success).

KNOWLEDGE /pengetahuan

Perjalanan jaman senantiasa diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Bagi manusia yang terlahir pada jamannya dituntut setidak-tidaknya mengetahui apa yang terjadi dan sedang berkembang, kemudian menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dengan sikap yang adaptatif walau harus melakukan perubahan yang memerlukan pengorbanan. Dalam konteks bekerja dan pekerjaan misalnya, penerapan teknologi yang modern sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat mau tidak mau harus diterima dengan baik, sebab kalau kita tidak melakukannya, bukan hanya ketinggalan dengan yang lain, tetapi bahkan mungkin kita akan terlindas dengan perubahan/kemajuan yang sedang berlangsung. “Make change an ally!” Jadikan perubahan itu sahabat anda. Sebab alergi dengan perubahan, kita akan mandeg.

Dalam pergerakannya, ada satu hal yang tidak pernah berubah, yaitu bahwa jaman akan menawarkan kepada kita berbagai kesempatan terus menerus. Tinggal terserahlah kepada kita akan menyambut kesempatan tersebut dan menangkap atau membiarkannya berlalu. Yang jelas kesempatan yang sama tidak akan datang lebih dari satu kali, hilang diambil oleh yang lain atau lenyap tertelan waktu. Siap atau tidak siap salah satu keberhasilannya tergantung penguasaan kita terhadap ilmu kita yang kita miliki. Sebab menangkap kesempatan harus berbekal ilmu pengetahuan. Semakin luas ilmu kita semakin cakap kita mengambil kesempatan. Hanya orang yang membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang banyak mampu menangkap berbagai peluang dan kesempatan.

SKILL /ketrampilan

Keterampilan pada akhirnya akan dicapai seseorang apabila mereka melakukannya dalam praktek. Penguasaan ilmu pengetahuan saja tidaklah cukup untuk bisa disebut sebagai terampil apalagi ahli. Dengan praktek seseorang akan menemui berbagai pengalaman yang sangat variatif, berbagai persoalan dan bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut. Ini membuat penguasaan terhadap fungsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya semakin tajam. Berbekal ilmu pengetahuan ditambah pengalaman, seseorang akan mudah menemukan esensi dari ilmu pengetahuan tersebut, yang akan berpengaruh kepada keberhasilan dalam pengeterapannya. Solusi-solusi terhadap masalah bisa dipermudah sebab esensinya dikuasai. Mahatma Gandhi Beliau mengibaratkan betapa tinggi praktek itu dengan perumpamaan bahwa satu ons praktik nilainya sama dengan satu ton ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dengan praktik, seseorang akan mendapatkan banyak manfaat dan ilmu yang lebih detail dan mendalam, sebab betul-betul dirasakannya dan dipahaminya.

BEHAVIOUR /Tingkah laku

Dipengaruhi oleh karakter yang terbawa sejak lahir, serta lingkungan kehidupan sehari-hari, seseorang akan tampil dengan ciri khusus yang mengemuka sebagai behavior dalam bentuk pola pikir dan pola tindaknya. Tampilan ini secara umum disebut sebagai kepribadian atau personality yang dalam awal tulisan disebut mempengaruhi pencapaian prestasi seseorang dengan dominan. Ada yang beranggapan kepribadian adalah pembawaan yang merupakan keturunan dari orang tua, atau yang tak bisa dirobah. Seorang sarjana, James William, menyatakan bahwa kepribadian seseorang ibarat bawang merah, yang apabila dikupas kulitnya, akan diketemukan kulit yang lain, begitu berkali-kali. Artinya kepribadian sebagai potensi sesungguhnya sangat banyak dimiliki oleh seseorang. Namun tidak nampak. Yang nampak atau ditampilkan sekarang ini adalah sebagian saja dari kepribadian yang dimilikinya. Hakekat dari pengibaratan ini adalah bahwa kepribadian itu bisa dikembangkan. “Attitude is learned, not inherited.” Bisa dipelajari, bukan bawaan keturunan.

SELF DEVELOPMENT /pengembangan diri

Dengan berbekal ilmu pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill) dan kepribadian (attitude & behaviour) yang dimilikinya, seseorang akan berhasil dalam pekerjaannya dan berprestasi tinggi. Namun itu tentunya tidak cukup. Perjalanan zaman membuat pula “social environment” berkembang. Oleh sebab itu prestasi pun harus berkembang dari waktu ke waktu sehingga seseorang senantiasa dalam posisi “kini lebih baik”. Ibarat perjalanan, prestasi berawal dengan pertanyaan untuk diri sendiri ; siapa saya, dimana saya, hendak kemana saya, bagaimana caranya agar sampai kesana.

SIAPA SAYA?

Alangkah sulitnya seseorang yang ingin berkembang tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Untuk itu jurnal kehidupan senantiasa harus diikuti, neraca kehidupan senantiasa harus dibuat. Dengan introspeksi, dengan retrospeksi. Seberapa luas ilmu pengetahuan kita miliki? Seberapa terampilkah kita bekerja? Se-positif apakah kepribadian kita? Pengenalan diri sendiri dan kesadaran akan kekuatan serta kelemahan sendiri merupakan modal utama seseorang untuk bisa melakukan pengembangan diri. Tidak pula bisa dianggap sepele adalah pengenalan seseorang dari atau oleh orang lain yang harus dimanfaatkan sebagai ‘feed-back’ bagi koreksi akan hal-hal yang tidak baik pada diri kita.

DIMANA SAYA?

Seseorang hidup di tengah-tengah masyarakat, tidak terlepas dari interaksi antar berbagai aspek kepentingan baik manusia yang memiliki kepribadian berbeda-beda., dengan teman sekerja, lembaga / perusahaan dimana kita bekerja, masyarakat, bahkan sistem kerja yang saling interaksi secara global. Seseorang selalu berada di tengah-tengah berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Oleh sebab itu dimana letak posisi seseorang dalam interaksi organisasi, apa statusnya, harus disadari sebagai awal pijak perjalanan prestasi yang panjang.

HENDAK KEMANA SAYA?

Tujuan hidup hendaklah jelas. Clear Goal in Life kata sebagian orang. Bekerja sebagai usaha mewujudkan tujuan hidup haruslah jelas juga.Buat apa kita bekerja? Puaskah kita dengan kondisi sekarang? Atau kita ingin berkembang? Kemana kita akan menuju? Menentukan tujuan dengan jelas merupakan motivasi yang akan menggerakkan kita. Seberapa kuat (strength) kita, apa saja kelemahan (weakness) kita. Apabila sudah kita ketahui, dinamika interaksi sosial banyak menawarkan peluang (opportunities). Bahwa kita bisa menggapai kesempatan, adalah tergantung kesiapan kita. Adakah itu? Di samping itu harus diwaspadai pula bahwa di dalam berbagai kesempatan, ada juga ancaman -ancaman (threats) yang bisa membuat tujuan kita gagal.

BAGAIMANA CARANYA?

Dibumbuhi oleh semangat (enthusiasm), seseorang harus mencapai prestasinya. Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah berbahasa prestasi, bermotif prestasi (achievement motive orieented). Pada diri seseorang, motif prestasi bisa dikembangkan. Kebiasaan mengetahui apa yang dilakukan, senantiasa ingin mencapai hal yang lebih baik dari waktu sebelumnya, membandingkan antara hasil dan resiko-resiko, akan membawa seseorang kepada peningkatan motif prestasi yang semakin tinggi. Akhirnya secara naluriah pada diri seseorang akan terbentuk jiwa yang selalu ingin berprestasi. Seiring perjalanan hidupnya, tampillah suatu sosok jati diri yang mencerminkan kepribadian yang positif,yang bisa filling-nya mempercepat pemilihan antara kegiatan yang berguna bagi prestasinya dengan yang tidak. Dan kata tanya yang tepat untuk ini adalah di dalam kita berkegiatan atau bekerja, selalu ada pertanyaan kepada diri sendiri kenapa tidak yang terbaik yang aku lakukan?

PRESTASI, TERMINAL DARI TUJUAN

Individu adalah bagian dari institusi. Apabiia individu-individu berkembang, berkembang pulalah institusi, demikian sebaliknya. Dan apabila institusi berkembang, celah dan kesempatan semakin banyak, yang bisa kita tangkap semakin banyak pula kemungkinannya. Secara umum, “performance” kita akan saling terkait dengan performance institusi dimana kita bekerja. Oleh sebab itu bagi yang memahami alur pemikiran ini tak ada pilihan kecuali mengejar prestasi dengan bekerja sebaik-baiknya, sebab jalan kearah pencapaian tujuan semakin terbuka.
Pada akhirnya seiring perjalanan umur, sampailah kita di terminal tujuan hidup kita, di puncak karir dan bolehlah kita menghela nafas panjang sambil berucap: “Alhamdulillah…/Puji Tuhan…, aku menjadi sebaik-baik diriku. Alhamdulillah…/Puji Tuhan… tidak sia-sia hidupku,”.

Pengembangan Diri, Pengembangan Pribadi dan Pengembangan Kepribadian

Apa Beda Pengembangan Diri, Pengembangan Pribadi dan Pengembangan Kepribadian ?

Pengertian pengembangan diri dan pengembangan kepribadian berbeda. Seperti yang kita sekalian ketahui banyak terdapat sekolah kepribadian dan pelatihan kepribadian yang melatih praktis agar kita bisa melakukan penampilan dan tampil baik untuk kepentingan karir kita.

pengembangan-diri-pengertian-pengembangan-diri-pengembangan-potensi-diri-materi-pengembangan-diri-pengembangan-diri-adalah-artikel-pengembangan-diri-contoh-pengembangan-diri-definisi-pengembang

Pengembangan Diri bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara menggali potensi diri dan mengasahnya secara maksimal termasuk di dalamnya Pengembangan Pribadi yang biasanya diartikan sebagai fisik seperti cara berjalan, berkomunikasi , berpidato, berpakaian,dsb. sedangkan pengembangan diri lebih dalam bahasannya dari hal tersebut.

personal-dev

Pengembangan Pribadi sesungguhnya lebih dekat dan membahas tentang etika dan etiket (kesopanan) dalam kehidupan yang berbicara tentang tampilan luar (fisik) dan bermanfaat bagi kepentingan pekerjaan dan penampilan kita di masyarakat.

Sedangkan Pengembangan Diri lebih dalam dan luar berbicara kadang tentang spiritual bagaimana motivasi itu dibangun dengan kemampuan memberikan makna lebih dalam dalam hidup dengan kesadaran dan penceraham hati dan pengenalan kepada tuhan lebih dalam. Hal ini akan membuat pribadi yang lebih benar bukan sekedar baik di mata orang lain serta akan mempunyai motivasi abadi dan kuat.

Lalu apa yang dimaksud dengan Pengembangan Kepribadian?

personlaity-development2

Pengembangan Kepribadian Dari uraian tentang pengertian pengembangan diri dan pengembangan pribadi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian yaitu keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku, sifa-sifat, kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh, serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang.

Dengan kata lain dapat dikatakan kepribadian yang mencakup semua aktualisasi dari (penampilan) yang selalu tampak pada diri seseorang, merupakan bagian yang khas atau ciri dari seseorang. Jadi Pengembangan Kepribadian mengembangkan Inner Self dan Outer Self sesorang dengan lebih jelasnya mengembangkan diri secara dari dalam diri dan luar dirinya.

Kebenarannya adalah semuanya sama-sama benar dengan tujuan yang berbeda. sarannya jangan hanya menjadi baik dengan perbaikan tampilan fisik kita tetapi berfikirlah lebih dalam dengan tampilan hati yang lebih tulus dan murni. Sehingga selain dicintai sesama juga dicintai Tuhan.

isquot-personalitychar

PEREMPUAN INDONESIA DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN dan PENGEMBANGAN DIRI PEREMPUAN INDONESIA
“BEKAL MENUJU SUKSES”

Sebelum kita berbicara mengenai “Pengembangan Kepribadian” sebagai perwujudan dari “Pengembangan Diri” kita maka ada baiknya kita “napak tilas” dari pengertian “Kepribadian” secara lebih spesifik.

Wanita/Perempuan pekerja Indonesia memang tidak mudah menerobos nilai-nilai Budaya Indonesia yang sudah mengakar.

Kita dapat melihat dari data-data statistik bahwa kaum wanita pekerja,terutama tingkat Menengah dan Eksekutif,jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan kaum pria.

Budaya “macho” juga telah terbentuk sejak dari lingkungan keluarga sampai ke lingkungan kerja.

Kaum Wanita perlu “usaha ekstra” untuk membuktikan “eksistensi” dirinya.
Ia harus mengembangkan dirinya baik melalui jalur “informasi” dengan banyak “membaca, memperluas pergaulan” dan “wawasan”.

Kesempurnaan seorang Wanita seyogyanya seperti yang tergambar pada Tokoh Idola “Dewi Saraswati”, wanita Cantik dan Anggun yang memiliki Empat (4) lengan, dan di setiap tangannya memegang sesuatu yang “simbolik”. Melambangkan “Ciri-ciri Kewanitaan” yang “Mempesona”.

saras01

  • Tangan pertama memegang “DAUN LONTAR” sebagai simbolik “Intelgensia”.Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Terampil dalam lingkungan kerja maupun dalam rumah tangga.
  • Tangan ke-dua menyandang “SITAR”. atau Gitar sebagai Lambang kehidupan “Estetik” dan “Musik” yang berarti dapat juga menjadi pengayom dalam keluarga, serta menyebarkan kebijaksanaan dimanapun Ia berada.
  • Tangan ke-tiga memegang “TASBIH”,Teguh beriman dalam menjalani kehidupan.Tak mudah tergoda atau menggoda.
  • Tangan ke-empat menyandang “BUNGA”. Simbol kodrat kewanitaannya Anggun Percaya Diri tanpa Angkuh serta tetap memiliki sifat-sifat lembut kewanitaan.

Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari “personafikasi” dari “Dewi Saraswati” ini, merupakan semua sifat-sifat yang dapat dikembangkan sehingga seorang Wanita dapat terus menerus meningkatkan “citra dirinya” dalam dunia yang sangat cepat berubah karena lajunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Memiliki Jati diri seorang Wanita Indonesia yang mapan dan sukses.

TUJUH CARA MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI

Sebenarnya kita semua tanpa terkecuali mempunyai banyak sekali yang bisa di kembangkan. Namun sedikit dari kita yang tau bagaimana cara untuk mengenal dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Berikut beberapa cara untuk mengenali potensi diri antara lain :

potensi1

Pertama, KENALI DIRI SENDIRI
Buat daftar pertanyaan dan jawab dengan jujur. Misalnya : Apa yang membuat anda bahagia? Apa yang anda inginkan dalam hidup ini? Apa kelebihan dan kekuatan anda? Apa kelemahan dan kekurangan anda?

Kedua, TENTUKAN TUJUAN HIDUP
Tentukan tujuan hidup anda untuk jangka pendek maupun jangka panjang sesuai kemampuan dan kompetensi anda.

Ketiga, KENALI MOTIVASI HIDUP
Setiap manusia mempunyai motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Apa yang bisa mencambuk anda untuk membangun kekuatan dan dukungan moril sehingga menghasilkan karya terbaik.

Keempat, HILANGKAN NEGATIF THINGKING
Jangan menyalahkan orang lain dalam menghadapi hambatan. Evaluasi langkah anda, kemudian melangkah lagi.

Kelima, JANGAN MENGADILI DIRI SENDIRI
Jika menghadapi hambatan dan kegagalan untuk mencapai tujuan jangan menyesal dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran yang berharga untuk maju.

Keenam, BERTANYA KEPADA ORANG YANG TERDEKAT
Misalnya orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki karena itu diperlukan orang lain untuk menyadarkan kita.

Ketujuh, BANYAK MEMBACA, MELIHAT, dan MERASAKAN
Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi.

Cara Mengembangkan Potensi Diri

Setelah benar-benar memahami apa sebenarnya potensi

imagespotensi

diri yang anda miliki, maka langkah selanjutnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengembangkan potensi diri anda sendiri.

Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Harus diawali dengan niat
2. Harus berpikir positif dalam setiap hal
3. Harus memiliki komitmen
4. Jangan menganggap remeh orang lain
5. Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari orang lain
6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa

Dari beberapa poin cara mengembangkan diri diatas yang paling utama sekali harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali pengembangan potensi diri tersebut dengan niat yang tulus. Dengan adanya niatan tulus, maka akan tercipta pikiran positif yang akan membuat anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi anda.

Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama yang harus anda ingat adalah konsisten. Bila anda mengerjakan sesuatu hanya dalam beberapa hari atau bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang anda kerjakan belum terlihat, maka cobalah untuk tetap konsisten, dan yakin dan percayalah bahwa apa yang anda cita-citakan akan segera terwujud.

So….Let’s Do It”…!

Pengertian dan Definisi Kepribadian

Pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu.

Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.

Kepribadian secara umum

Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi.

Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.

Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

Kepribadian menurut Psikologi

Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara

Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.

Schaefer & Lamm (1998:97) mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan ciri-ciri unik, perilaku, pola sikap, dan kebutuhan seseorang.

Pengertian  pola adalah sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, sehingga kalau dikatakan pola sikap, maka sikap tersebut telah baku, berlaku terus-menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi. perilaku yang sudah baku, yang cenderung ditampilkan seseorang jika ia dihadapkan pada situasi kehidupan tertentu juga merupakan pengertian dari pola perilaku. Individu manusia yang pada dasarnya memiliki kepribadian pemalu cenderung menghindarkan diri dari kontak mata dengan lawan bicaranya.

Pengertian kepribadian menurut Sujanto, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu totalitas psikofisis yang rumit dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

Menurut Kartini dan Dali (2006), pengertian kepribadian adalah tingkah laku khas dan sifat seseorang seseorang yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Kemudian, kepribadian dapat juga berarti integrasi karakteristik dari pola, minat, tingkah laku, potensi, minat, pendirian, kemampuan dan struktur-struktur yang dimiliki seseorang;

Definisi kepribadian secara umum menurut Kartini adalah segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

Allport juga mendefinisikan kepribadian sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi sikap, keyakinan, keadaan emosional, keyakinan dan nilai. Selain itu termasuk juga perasaan dan motif yang bersifat psikologi akan tetapi memiliki dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum.

Pengertian kepribadian menurut Koetjaraningrat, bahwa  kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.

Definisi kepribadian menurut Cuber  bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan terlihat oleh seseorang.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.

Menurut Browen, pengertian kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi opini, sikap, corak kekuatan, keinginan, dan dorongan seseorang.

Menurut Theodore, definisi kepribadian adalah organisasi sikap-sikap/ prespositons yang  seseorang miliki  sebagai latar belakang terhadap perilaku.

Pastilah terdapat penyebab dari munculnya kepribadian seseorang. mari simak faktor faktor yang mempengaruhi kepribadian dibawah ini.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian seseorang berkembang melalui interaksi di antara banyak faktor, yaitu lingkungan fisik, kebudayaan, kehidupan kelompok dan pengalaman unik seseorang.

Lingkungan Fisik

Dibandingkan dengan faktor kepribadian lainnya, lingkungan fisik merupakan faktor yang mempengaruhi lebih sedikit dari lainnya. Terjadinya kepribadian khusus seseorang tidak didorong oleh lingkungan fisik. Kebudayaan lah yang nantinya akan mengubah kepribadian atau mempengaruhi kepribadian seseorang dikarenakan faktor lingkungan alam hanya akan membatasi perkembangan kebudayaan saja. Saat kebudayaan telah terbatasi, maka selanjutnya kebudayaan yang akan mempengaruhi kepribadian individu bahkan kelompok dalam masyarakat .

Kebudayaan

Kepribadian merupakan hal yang unik untuk tiap masyarakat dan individu masyarakat. Kepribadian yang ada dalam satu masyarakat tidak akan mungkin betul betul sama dengan kepribadian masyarakat yang lainnya. Macam macam kepribadian dasar yang terbentuk dan berkembang akan selalu sesuai dengan kebudayaan masyarakat tersebut. Aspek kebudayaan yang  berpengaruh pada perkembangan kepribadian adalah norma kebudayaan.

  1. Contoh pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian

Kebudayaan suku Zuni mengutamakan kerja sama, menghindari persaingan, sikap agresif, ambisi, dan harmoni. Kekayaan milik di nilai berdasarkan bukan dinilai sebagai simbol penghargaan ataupun kekuasaan melainkan karena manfaatnya. Kontrol sosial terjalin melalui pandangan orang lain dalam masyarakat tersebut. Hal ini lah sehingga warga Zuni mempunyai kepribadian yang percaya diri dan mempercayai orang lain. Bahkan warga Zuni adalah juga mempunyai kepribadian yang tenang dan merasa aman. Warga Zuni juga memiliki kepribadian yang kooperatif, murah hati, sopan.

Warisan biologis:

Manusia menerima seluruh  warisan biologi dari orangtua kandungnya. Setiap manusia sehat jasmani dan normal memiliki kesamaan biologis tertentu, seperti tubuh dengan dua tangan, dua kaki, lima indera, dan otak yang kompleks. Persamaan biologis ini menjelaskan kemiripan kepribadian dan tingkah laku antar manusia. Namun, warisan biologis  setiap manusia  juga ada yang unik. Tidak ada satu orang pun yang memiliki sifat warisan biologis yang benar-benar sama dengan orang lain.

Warisan biologi yang telah diperoleh dari orangtua, sejak lahir, akan menjadi bahan awal untuk pembentukan kepribadian seseorang. Menurut para ahli dibidang genetika, bahwa sifat mungkin saja terdapat dalam gen seseorang walaupun hal ini masih belum cukup. Pengaruh yang paling penting untuk kepribadian adalah lingkungan. Akan tetapi, dengan adanya faktor biologis, pembentukan kepribadian tertentu akan semakin mudah dengan lingkungan yang pas.

Pengalaman individu

Kebudayaan yang ada dalam suatu masyarakat akan menjadi penentu pengalaman individu seseorang yang kemudian akan membentuk kepribadian mereka. Contohnya, kepribadian orang barat akan berbeda dengan orang timur. Untuk lebih spesifiknya, kepribadian orang jawa akan berbeda dengan kepribadian orang makassar. Contoh yang lebih mengarah ke pengalaman individu adalah, kepribadian seorang mahasiswa akan berbeda dengan kepribadian seorang siswa SMA. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pengalaman individu yang berbeda.

Pengalaman bersama

Kepribadian yang terbentuk karena pengalaman bersama merupakan akumulasi dari pengalaman individu dan pengalaman hidup bersama masyarakat. Hal  ini tentu saja masih dipengaruhi oleh kebudayaan yang ada dalam batas yang ada.

Pengalaman Hidup dalam Kelompok

Kelompok sebagai sarana langsung dalam menyalurkan kebudayaan kepada individu anggota, akan membentuk kepribadian anggota tersebut. Tanpa pengalaman berkelompok, kepribadian normal atau seperti biasanya akan sulit untuk berkembang. Salah satu kelompok yang utama atau kelompok acuan yang membentuk kepribadian utama seseorang adalah keluarga, kemudian ke kelompok teman sebaya dan seterusnya.

Pengalaman Unik atau Khas

Kepribadian seseorang, khususnya kepribadian yang khas pula akan terbentuk melalui pengalaman unik atau khas. Pengalaman tersebut dapat berupa indah, humor, ataupun tragis.

Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan sbb(E. Koswara):

  1. sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita.
  2. sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
  3. sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.

Ada pendapat yang  menyatakan bahwa kepribadian adalahh kedirian

Mari kita urai arti kedua kata tersebut:

Makna KEPRIBADIAN menurut pengertian sehari – hari

Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.

Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”

Arti Makna Pengertian dan Definisi dari KEDIRIAN

Kedirian memiliki 1 arti. Kedirian berasal dari kata dasar diri.

Kedirian memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kedirian dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Kedirian berarti perihal diri sendiri; pribadi, watak: para tokohnya bertutur, mengenai diri dan kediriannya

Sekian ulasan tentang pengertian kepribadian serta faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang